Jakarta - Sejak Chelsea diakuisisi oleh Roman Abramovich, Liga Champions adalah trofi yang tak mampu diberikan pelatih-pelatih 'The Blues' terdahulu.
Sudah bukan rahasia lagi jika Abramovich sangat merindukan gelar Liga Champions mampir ke Stamfrod Bridge. Entah berapa banyak uang yang ia keluarkan untuk memenuhi ambisinya tersebut. Berbagai pemain dan pelatih top dunia hilir mudik namun tak satu pun yang mampu memberikan trofi Liga Champions.
Bahkan, pelatih yang diberi gelar 'The Special One', Jose Mourinho, tak mampu memenuhi ambisi Abramovich. Meski berhasil meraih dua trofi Liga Primer, Abramovich tidak puas. Ia pun mengganti Mourinho dengan Avram Grant tahun 2007. Impian Abramovich hampir terwujud ketika pria asal Israel tersebut mampu membawa Chelsea ke final Liga Champions.
Sayang, mimpi Abramovich harus tertunda karena Chelsea kalah dari Manchester United dalam drama adu penalti di tahun 2008. Perburuan Abramovich terus berlanjut. Abramovich menyewa jasa Guus Hidink, Carlo Ancelotti hingga Andre Villas-Boas. Namun, semuanya gagal meraih trofi Liga Champions.
Tak disangka, mimpi Abramovich justru terwujud di tangan seorang caretacker yang baru menangani Chelsea sejak Maret lalu menggantikan posisi Villas-Boas. Ya, ia adalah Roberto Di Matteo. Ia berhasil membawa Chelsea juara Piala FA dan Liga Champions. Impian Abramovich pun terwujud.
Lantas, dengan keberhasilan Di Matteo tersebut, apakah ia layak disebut sebagai 'The Special One'? Anda sendiri yang menilai.
Sudah bukan rahasia lagi jika Abramovich sangat merindukan gelar Liga Champions mampir ke Stamfrod Bridge. Entah berapa banyak uang yang ia keluarkan untuk memenuhi ambisinya tersebut. Berbagai pemain dan pelatih top dunia hilir mudik namun tak satu pun yang mampu memberikan trofi Liga Champions.
Bahkan, pelatih yang diberi gelar 'The Special One', Jose Mourinho, tak mampu memenuhi ambisi Abramovich. Meski berhasil meraih dua trofi Liga Primer, Abramovich tidak puas. Ia pun mengganti Mourinho dengan Avram Grant tahun 2007. Impian Abramovich hampir terwujud ketika pria asal Israel tersebut mampu membawa Chelsea ke final Liga Champions.
Sayang, mimpi Abramovich harus tertunda karena Chelsea kalah dari Manchester United dalam drama adu penalti di tahun 2008. Perburuan Abramovich terus berlanjut. Abramovich menyewa jasa Guus Hidink, Carlo Ancelotti hingga Andre Villas-Boas. Namun, semuanya gagal meraih trofi Liga Champions.
Tak disangka, mimpi Abramovich justru terwujud di tangan seorang caretacker yang baru menangani Chelsea sejak Maret lalu menggantikan posisi Villas-Boas. Ya, ia adalah Roberto Di Matteo. Ia berhasil membawa Chelsea juara Piala FA dan Liga Champions. Impian Abramovich pun terwujud.
Lantas, dengan keberhasilan Di Matteo tersebut, apakah ia layak disebut sebagai 'The Special One'? Anda sendiri yang menilai.
Tue Apr 22, 2014 10:00 pm by batikseo
» Poker Online, Poker Facebook, Judi Online, Nagapoker
Tue Apr 22, 2014 10:00 pm by batikseo
» Poker Online, Poker Facebook, Judi Online, Nagapoker
Tue Apr 22, 2014 9:59 pm by batikseo
» |CFC|Kevin Nolan: Semangat Chelsea Runtuh
Tue Dec 04, 2012 4:37 pm by HeadHunterKng
» |CFC|Juan Mata Masih Berharap Lolos Ke Babak 16 Besar
Tue Dec 04, 2012 4:32 pm by HeadHunterKng
» |CFC|Rafael Benitez Tak Butuh Romelu Lukaku
Tue Dec 04, 2012 4:30 pm by HeadHunterKng
» |CFC|Andrea Pirlo: Chelsea Akan Semakin Terpuruk
Tue Dec 04, 2012 4:29 pm by HeadHunterKng
» |CFC|Chelsea Bantah Rumor Kembalinya Avram Grant
Tue Dec 04, 2012 4:26 pm by HeadHunterKng
» |CFC|Sam Allardyce Bela Roman Abramovich
Tue Dec 04, 2012 4:25 pm by HeadHunterKng
» |CFC|Rafael Benitez: Saya Tak Akan Menyerah!
Tue Dec 04, 2012 4:23 pm by HeadHunterKng